Ditulis kembali dari mata kuliah Teori Komunikasi (STIK Semarang)
Definisi dan Karakteristik Komunikasi
Kata atau istilah "komunikassi (darai bahasa Inggris "communication") berasal dari "communicatus" dalam bahasa Latin yang artinya "berbagi" atau "menjadi milik bersama". Dengan demikian komunikasi, menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Sementara itu,d alam Webster New Colleglate Dictionary edisi tahun 1997 antara lain dijelaskan bahwa komunikasi adalah "suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku."
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperkapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik,s etelah ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televisi dan sebagainya, maka para cendikiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan daari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi-definisi yang diberikan parra ahlipun menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing punya penekanan arti, cakupan dan konteksnya yang berbeda satu sama lainnya. Sebgai gambaaran, Frank E.X Dance (1976) dalam bukunya "Human Communnication Theoty" antara lain menginvetarisasi 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan berbagai ahli.
Dari sekian banyak definisi komunikasi tersebut, berikut diantaranya:
Menurut Hovland, janis & Kelley, 1953:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak)
Menurut Berelson dan Steiner, 1964:
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambaar,
angka-angka dan lain-lain.
Menurut Charles Cooley:
Komunikassi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa",
"mengatakan", "dengan saluran apa", "kepada siapa", dan "dengan akibat atau
hasil apa". (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?)
Bahwa cara yang baik menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
1. who : komunikator, source, sending, encoder
2. syas what : massage, pesan, signal
3. in which channel : channel, media
4. to whom : komunikan, audience, receiver, decoder
5. with what effect : feed back, impact, influence
Komunikasi adalah mekanisme yang menimbulkan adanya pengetahuan dan
berkembangnya hubungan manusia, semua lambang-lambang pikiran bersama, sarana
untuk menyiarkan dalam ruang dan mereka dalam waktu.
Mekanisme yang dimaksud Cooley adalah mencakup ekspresi wajah, gerak-gerik,
suara, kata-kata, tulisan, percetakan, kereta apim, telegram, telepone, dan apa
saja yang merupakan penemuan untuk menguasai ruang dan waktu.
Menurut Claude Shannon & Warren Weaver:
Komunikassi meliputi semua prosedur dimana sebuah piikiran mempengaruhi fikiran
lain, ini menyangkut kata-kata, tulisan dan lesan, tetapi juga musik, lukisan,
sandiwara, ballet dans emua tingkah laku manusia.
Menurut Gode, 1959:
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yangs emula dimiliki
oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Menurut Phil Astrid S SSusanto:
Komunikasi addalah proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti.
Menurut Rogers & Schomaker:
Komunikassi adalah suatu proses dimana semua partisipasi atau piohak-pihak yang
berkomunikasi saling menciptakan, membagi, menyampaikan dan bertukar informasi
antara satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai suatu pengertian bersama.
Menurut Kincaid & Willbur Schramm:
Komunikasi adalah proses yang bukan sekedar upaya menyampaikan informasi atau
pesan, melainkan sekaligus telah terkandung maksud untuk mempengaruhi orang
lain melalui bujukan.
Menurut Barnlund, 1964:
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Menurut Ruesch, 1957:
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan.
Menurut Weaver, 1949:
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengarhui pikiran orang lain.
Dari definisi tersebut masing-masing memberikan penekanan arti yang berbeda. Definisi dari hivland, janis dan Kelley menunjukan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi antara satu orang dengan orang-orang lainnya. Definisi ini juga memberikan penekanan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan tersebut mempunyai tujuan yakni mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya yang menjadi sasaran komunikasi.
Menurut Berelson dan Steiner, Komunikassia dalah proses penyampaian. Hal yang disampaikan adalah informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Sedangkan cara penyampaian melalui penggunaan simbol-simbol. Simbol-simbol yang dimaksud dapat berupa kata-kata, gambar, angka-angka danlain-lain.
Definisi komunikasi dari lassswell secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi. Yakni siapa (pelaku kommunikasi pertama yang punya inisiatif sebagai sumbeer), kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima), mengatakan apa (isi informasi yang disampaikan), melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi) dan dengan akibat apa (hasil yang terjadi pada diri penerima). Definisi ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Definisi dari Gode memberi penekanan padda proses "penularan" pemilikan. Yakni dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki satu orang kemudian (setelah komunikassi) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. kata penularan lebih tepat dipergunakan dalam konteks definisi ini dibandingkan dengan distribusi atau pembagian. Karena apa yang dimiliki seseorang (sebelum komunikasi) tidak akan menjadi berkurrang baik kualitas maupun kuantitasnya setelah dikomunikasikan kepada orang-orang lainnya.
Bagi barnlund, komunikasi addalah upaya tindakan yang mempunyai tiga tujuan: untuk ketidakpastian, sebagai dasar bertindak secara efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego. Menurut Ruesch, komunikasi adalah proses menjalin hubungan. Yakni menghubungkan antara satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Sementtara itu, definisi komunikasi dari Weaver memberikan penekanan pada upaya atau kegiatan seseorang dalam mempengaruhi pikiran orang lain.
Definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa komunikassi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. masing-masing definisi mempunyai penekanan arti dan konteks yang berbeda satu sama lainnya. Untuk keperluan modal ini, yang dimaksud dengan komunikasi adalah:
"Suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan
yang terjadi di dalam diri seeseorang dan/ atau di antara dua orang atau
lebih dengan tujuan tertentu."
Definisi di atas memberikan beberapa pengertian pokok sebagai berikut:
pertama, komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasid engan demikian akan melakukan empat tindaakan: membentuk, menyampaikan, emnerima, dan mengolah pesan. keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara beruntun. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuati ide atau gagasan. Pesan yang telah terbentuk ini kemduian disampaikan ekpada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk pesannya dapat ebrupa pesan-pesan verbal dan atau non verbal. Disamping membentuk dan mengirim pesan, seseorang akan emnerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan emnyampaikan pesan baru. Demikianlah keempat tindakan ini akan terus menerus menjadi sssecara berulang-ulang. kedua,pesan merupakan produk utama komunikasi. Pesan di sini berupa lambang-lambang yang menjelaskan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktek, atau tindakan. Bentuknya dapat bermacam-macam. Bisa berbentuk kata-kata, tertulis, lisan, gambaar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Cara menyampaikan pesan juga dapat dilakukan dengan berbagai macam saluran tergantung dari pilihan para pelaku komunikasi. Bisa secara langsung berhadapan muka, emlalui surat, melalui telepon, melalui surat kaabar, TV, radio dll. ketiga, komunikasi dapat juga terjadi dalam diri seeseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang atau banyak orang. pengertian banyak disini emnunjukkan bahwa jumlahnya besar dan mungkin tidak dapat dihitung. keempat, komunikassi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Satu hal yang perlu ditambahkan disini adalah bahwa komunikasi tidak selalu harus terjadi dalam arah, sifat atau konteks yang bervalensi "positif" (misal: pengethauan emnjadi bertambah, emrasa senang, timbul saling pengertian, timbul sikap mendukung, dll). Komunikasi juga dapat terjaddi dalam arah, sifat atau konteks yang bervalensi "negatif" dan "netral". Konflik, percekcokan, marah-marah, berkelahi, saling menagncam, adalah contoh-contoh peristiwa komunikassi yang bervalensi engatif. Disebut perisitiwa komunikasi karena massing-masing pelaku dalam contoh-contoh tersebut terlibat dalam interaksi. Hanya saja aksi dann reaksi yang dilakukan oleh masing-masing pelaku terjadi dalam tujuan yang saling bertentangan. Sementara itu valensi netral menunjukkan suatu keadaan yang tidak bersifat positif dan juga tidak bersifat negatif. Misalnya: tidak merasa gembirra tetapi tidak juga merasa sedih, tidak bersikap mendukung tetapi juga tidak bersikap menentang. ***001722***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar