Jurnalistik Cetak (pengantar)

Oleh: M Gifari - Dosen STIK Semarang

Peran pers menurut Bernard C. Cohen dalam Advanced Newsgathering:
1. Pers sebagai pelapor (informer)
2. Pers sebagai penafsiran/penterjemah (interpreter)
3. Pers sebagai wakil publik (representative of the public)
4. Pers sebagai peran penjaga (watchdog)
5. Pers sebagai pembuat kebijakan dan advokasi

Menurut John Tebel dalam bukunya Opportunities in Journalism menyatakan bahwa bekal kerja wartawan terdiri dari:
  1. naluri berita (nose for news) : indera keenam, mengenal informasi yang menarik, mengenal petunjuk yang umum tapi penting, memilih masalah yang lebih penting dari masalah yang sama, dan hubungan informasi yang satu dengan yang lain.
  2. observasi
  3. keingintahuan
  4. mengenal berita
  5. menangani berita
  6. ungkapan yang jelas
  7. kepribadian yang luwes
  8. pendekatan yang sesuai
  9. kecepatan
  10. kecerdikan
  11. teguh pada janji
  12. daya ingat yang tajam
  13. buku catatan
  14. berkas catatan/referensi
  15. kamus
  16. surat kabar/majalah/radio/televisi, dan
  17. perbaikan demi kemajuan


Didalam buku The Elements of Journalism, Bill Kovach & Tom Rosentiel, menjelaskan bahwa ada 9 prinsip jurnalisme, yaitu:
1. berkewajiban menyatakan kebenaran
2. loyalitas dunia jurnalisme adalah kepada masyarakat
3. inti dari jurnalsime adalah disipliin untuk melakukan verifikasi
4. para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput
5. wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan
6. jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik
7. jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan
8. wartawan harus menjaga agar berita menjadi profesional dan komprehensif, dan
9. wartawan harus memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya

Dalam melakukan wawancara, Ken Metzler dalam buku News Gathering, menjelaskan bahwa ada 10 tahap ber-wawancara, yaitu:
1. menjelaskan maksud wawancara
2. melakukan riset latar belakang
3. mengajukan (bisa melalui telepon, janji, dll) untuk melakukan wawancara
4. merencanakan strategi wawancara
5. menemui responden/sumber berita
6. mengajukan pertanyaan secara serius
7. melanjutkan inti dari wawancara
8. mengajukan peertanyaan (yang sensitif dan menyinggung--jika diperlukan)
9. memilih (jika perlu) dampak dari pertanyaan-pertanyaan "keras", dan
10. mengahkiri dan menyimpulkan hasil wawancara

Hasil dari wawancara tersebut dimaterialkan dalam tulisan. Menurut Robert Gunning, dalam menulis berita harus memiliki prinsip, diantaranya adalah:
• berusaha agar kalimat berita (yang) rata-rata pendek/singkat
• menggunakan kalimat yang sederhana (mudah dipahami/tidak kompleks)
• memilih kata-kata yang lazim
• menghindari kata-kata yang tidak perlu
• memberi kekuatan pada 'kata kerja
• menulis berita seperti halnya ketika berbicara
• menggunakan istilah yang biasa digambarkan/digunakan oleh pembaca (segmen pembaca)
• menghubungkan dengan pengalaman pembaca (media bersangkutan)
• menggunakan sepenuhnya variasi
• menulis berita untuk menyatakan, bukan untuk mempengaruhi
***002217***

Tidak ada komentar: