Jurnalistik Cetak (Teknik Dasar Pembuatan Naskah Berita)

Teknik Dasar Pembuatan Naskah Berita (Cetak dan Elektronik)
ditulis kembali dari MK Jurnalistik Cetak - M. Gifari - Dosen STIK Semarang

Pyramida Terbalik (Inverted Pyramid)

Teknik ini digunakan untuk berita yang mempunyai nilai berita yang tinggi, dimana penyajiannya sangat terikat waktu (time concern) . Teknik penulisan dimulai dari penulisan (hal-hal) berita yang terpenting dan bermuara ke berita-berita yang kurang penting. Dalam penulisannya harus mengandung unsur 5 W + 1 H.

Pyramida terbalik terdiri dari dua bagian yaitu teras berita/lead dan tubuh berita/ body. Bagi surat kabar, teras berita/lead terletak pada alenia pertama, sedangkan pada media massa televisi terdapat pada kalimat pertama yang diucapkan oleh penyiar. Teras berita/lead merupakan bagian terpenting dari kisah berita atau merupakan klimaksnya. Sedangkan tubuh/body berita merupakan bagian besar dari berita yang meliputi segi-segi yang berturut-turut penting->agak penting->kurang penting->tidak penting. Yang harus diperhatikan adalah pada media massa elektronik yaitu televisi, dimana berita televisi hanya membatasi hal-hal yang terpenting dan penting hal ini dikarenakan waktu/space terbatas.

Sifat dari 'Lead atau teras berita adalah:
  • hanya mengandung suatu tema, yaitu inti berita
  • ditulis dengan singkat, padat, jelas, mudah dicerna/dipahami pada pendengaran pertama (media elektronik:radio dan televisi)
  • sebagai penuntun penyusunan kalimat berikutnya
  • mewakili seluruh isi berita, dan
  • tidak perlu mengandung unsur 5 W + 1 H
Pyramida Baku/ Normal (Standard Pyramid)

Pada teknik penulisan naskah berita Pyramida Baku, berita tidak mengikat/terikat waktu (timeless) dan penulisannya dimulai dari hal-hal yang kurang penting dan bermuara pada hal-hal yang penting. Dengan urutan penulisan yaitu dari pembukaan, uraian dan menuju pada kesimpulan.


Materi Berita

Sebuah berita memiliki kekuatan jika berita tersebut mengandung nilai yang tinggi. Nilai berita sangat tergantung pada berbagai pertimbangan, yaitu:
  • timeless (penyajian berita pada waktu yang tepat)
  • proximity (mempunyai faktor kedekatan)
  • prominence (menyajikan tokoh terkenal)
  • consequence (meyajikan berita yang memberikan dampak/akibat atas pemberitaan tersebut)
  • conflict (berita yang disajikan mengandung unsur pertentangan/konflik)
  • development (mempunyai nilai membangun)
  • disaster & crimes (berita yang menyajikan bencana alam dan mengandung unsur kriminal/kejahatan)
  • wheather (mengandung unsur permasalahan)
  • sport (berita olahraga)
  • human interest (berita yang menyajikan kepentingan manusia/masyarakat/massa)

Jenis-jenis Berita
Berita dibedakan menjadi tiga hal yaitu:
  1. hard news yaitu berita yang berisi dakta murni dan menyajikan suatu peristiwa pentting dengan cepat, segera, dan langsung mengacu pada 5W + 1H
  2. soft news atau yang biasa disebut dengan berita ringan (features) yaitu berita yang mengandung unsur 5W+1H, dikemas denagn gaya penulisan/bahasa yang ringan dan biasanya menarik (human interest)
  3. investigative report merupakan penyajian data hasil dari sebuah penyelidikan/investigasi dan merupakan laporan khusus yang mendalam/berita eksklusif.
Setiap berita yang disajikan harus memiliki sumber berita yang jelas dan tepat. Sumber berita merupakan asal mula terjadinya berita, yaitu peristiwa dan pendapat (manusia). Peristiwa dan pendapat layak untuk disajikan menjadi sebuah berita bila memiliki nilai berita (news value) yang ditentukan oleh:
  • nilai penting dan menarik bagi masyarakat/massa luas
  • memiliki nilai aktualitas
  • memiliki nilai konflik dalam segala bentuk (fisik, perdebatan, pandangan, pendapat dan pertentangan)
  • mempunyai nilai kemajuan dan malapetaka
  • berita yang disajikan mempunyai ’akibat dari suatu peeristiwa atau sebauh pendapat
Oleh karenanya wartawan/jurnalis harus mengetahui denagnc epat, apakah suatu peristiwa/pendapat yang sedang terjadi, memiliki nilai berita atau tidak. Dalam hal ini wartawan dituntut memiliki sense of news yaitu kepekaan yang kuat dalam menilai peristiwa/pendapat, dan hla ini biasanya ditentukan atau dipengaruhi oleh pengalaman wartawan atau jurnalis tersebut.
***002217***

Tidak ada komentar: