Fungsi Pers

Fungsi Pers

Yang dimaksud dengan pers yang kita bahas sekarrang adalah pers dalam arti media cetak (printed mass media). Ditegaskan dengan istilah 'cetak' karena ada sementara ahli yang memasukan media massa elektronik (electronic mass media) --seperti radio dan televisi-- kedalam pers.

Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Pada zaman modern sekarang ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar atau majalah. Karena itu fungsinya bukan cuma menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur, dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu.
Pers di negara-negarra bebas termasuk Indonesia --merupakan perusahaan yang jelas mencari keuntungan finansial itu, pers tidak boleh kehilangan identitasnya sebagai lembaga yang dinamakan pers. Pers tanpa idealisme, dalam arti kaya hanya mengejar keuntungan finansial saja, merupakan perusahaan semata-mata yang tidak ada bedanya dengan perusahaan teh botol atau perusahaan rokok kretek. Pers semacam ini tidak berhak menamakan dirinya pers.
Idealisme yang melekat pada pers sebagai lembaga kemasyarakatan ialah melakukan social control dengan menyatakan pendapatnya secara ebbas, tetapi sudah tentu dengan perasaan tanggung jawab bila pers itu menganut social responsibility. Idealisme yang disandang pers tidak selalu berarti harus menentang pemerintah, apalagi emncari-cari tindakan pemerintah yang negatif untuk kemudian menyebarluaskan kepada masyarakat. Idealisme pada pers berartu juga mendukung pemerintah dan menyebarluaskan kegiatan-kegiatan pemerintah yang positif agar diketahui dan memotivasi massyarakat.
Idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan funsginya, selain menyiarkan informasi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi. fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sbb:
1. Fungsi menyiarkan informasi (to inform)
menyiarkan informasi merupakan fungsi pers yang pertama dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabaar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini; mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan-gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan lain sebagainya.
2. Fungsi Mendidik (to educate)
Fungsi kedua dari eprs adalah mendidik. Sebagai sarana pendidikan massa (mass education), surat kabar dan majalah memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan,s ehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita berambung atau berita bergambar juga mengandung aspek pendidikan.
3. fungsi menghibur (to entertain)
hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat oleh surat kabar dan majalah untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel yan gberbobot. Isi surat kabar dan majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, karikatur, tidak jarrang juga berita yang mengandung minat insani (human interest) dan kadang-kadang tajuk rencana. Meskipun isi pemuatan mengandung hiburan, itu semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah para pembaca dihidangi berita dan artikel yang berat.
4. Fungsi mempengaruhi (to influence)
Fungsi mempengaruhi yang menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam cerita, Napoleon pada masa jayanya pernah berkata bahwa ia lebih takut kepada empat surat kabar daripada seratus serdadu dengan senapan bersangkur terhunus. Sudah tentu surat kabar yang ditakuti ini ialah surat kabar yang independent, yang bebas menyatakan pendapat, bebas melakukan social control: bukan surat kabar yang membawakan "His master's voice". Fungsi mempengaruhi dari surat kabar, secara implisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel.

Demikianlah uraian singkat mengenai fungsi pers. Mengelola media massa pers dengan fungsi seperti itu memerlukan keberanian dan kebijaksanaan. Ini disebabkan sifat pekeerjaan mengelola pers yang idiil komersial. Kalau mengutamakan segi idiil, pers tidak akan hidup lama. Sebaliknya jika mengutamakan segi komersial lembaga seperti itu tidak layak lagi diberi predikat pers.
Dalam situasi pers bisa dihadapkan kepada dua alternatif, atau mati terhormat karena memegang prinsip, atau hidup tidak terhormat dissebabkan tidak mempunyai kepribadian.
***001722***

Tidak ada komentar: