Tajuk Rencana

Pengertian Tajuk Rencana

Tajuk rencana (editorial) adalah karya tulis yang merupakan pandangan editor terhadap suatu topik. Dengan demikian, maka tajuk rencana bersangkutan dengan opini (opinion). Dr. Lyle Spencer dalam bukunya Editorial Writing, mendefinisikan tajuk rencana sbb: "An editorial is a presentation of fact and opinion in concise, logical, pleasing order for the sake of entetaining, of influencing opinion, or of interpreting significcant news in such a way that its importance the average reader will be blear." yaitu "Tajuk rencana adalah penyajian fakta dan opini yang disusun secara ringkas, logis, dan menyenangkan untuk menghibur, mempengarhui opini atau menginterpretasikan berita penting sedemikian rupa sehingga yang pentingnya itu menjadi jelas bagi rata-rata pembaca."

Seorang tokoh pers Amerika yang termahsyur di seluruh dunia, Joseph Pulitzer, menaruh perhatian besar terhadap tajuk rencana ini, yakni baginya merupakan ekspresi hati nurrani (conscience), keberanian, dan keyakinan. meskipun ia tidak pernah mengetengahkan definisi editorial, tetapi dalam penganugerahan "pulitzer prize" untuk editorrial writing, ditetapkan beberapa kettentuan yang dianggap sebagai pendapat Pulitzer mengenai editorial writing. Kriteria tersebut adalah:
a. clearness of style (jelas dalam gaya)
b. moral purpose (tujuan yang bermoral)
c. sound reasoning (pertimbangan yang sehat)
d. power to influence opinion (daya untuk mempengaruhi opini publik)

Pola baku (standard pattern) untuk tajuk rencana adalah:
a. judul yang mengimbau pembaca
b. kalimat untuk lead yang tidak terlalu panjang
c. kalimat pada paragraf terakhir yang menggemakan judul dan lead serta mempertegas
problema/massalah yang dikupas.

Tajuk rencana yang baik dan efektif ialah yang mengandung keseimbangan antara hasil karya seorang ilmuan (scientist) dan seorang seniman (artist).
Seorang ilmuwan akan bertanya kepada dirinya, apakah dalam data yang dihadapinya terdapat kebenaran. Ia bekerja berdasarkan logika, pengukuran, dan peercobaan (testing). Dengan jiwa ilmuwan, seorang penulis tajuk rencana memilih sebauh subjek yang merupakan suatu problema. itu tahap peertama. pada tahap kedua ia mencari sumber yang merupakan persiapan ke arah tahap ketiga, yakni analisis. Prosses pikirannya berlangsung dari sebab ke akibat, dari akibaat ke sebab, dari contoh atau analogi ke generalisasi.

Sifat ilmuwan pada penulis tajuk ini lalu diambil alih oleh sifat seniman yang ada pada dirinya itu. Untuk mewujudkan hasil pemikiran itu sehingga dapat dilihat, dibacca, dan dipercaya, apa yang harus dilakukan? Dalam hubungan ini dengan jiwa senimannya ia memfokuskan mata dan pikirannya pada struktur, komposisi dan gaya. Dengan panduan jiwa ilmuwan dan seniman itu akan dapat dihasilkan sebuah tajuk rencana yang berbobot. ***001722***

Tidak ada komentar: